SALIRA TV KAB. TASIKMALAYA – Peran aparat kewilayahan dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal kembali terlihat di Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pada Selasa (6/5/2025), Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil 1211/Singaparna turut serta dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan seni bela diri pencak silat di Padepokan Pendekar Galunggung Muda yang berlokasi di Kampung Citutut RT 03 RW 02.
Kehadiran Babinsa di tengah-tengah kegiatan padepokan menjadi simbol nyata kolaborasi antara aparat TNI dan masyarakat dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa. Pencak silat, sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, tidak hanya mengajarkan teknik pertahanan diri, tetapi juga sarat akan nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, hormat, dan kebersamaan.
Sertu Agus Hadian selaku Babinsa Desa Cikadongdong menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang berlangsung. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif seperti ini. Silat bukan hanya olahraga, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter yang membentuk kepribadian generasi muda,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Padepokan Pendekar Galunggung Muda, Bapak Ahok, menambahkan bahwa dukungan dari unsur TNI sangat berarti bagi kelangsungan padepokan. “Keterlibatan Babinsa menjadi semangat tersendiri bagi para siswa kami. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut demi masa depan seni silat di daerah kami,” ungkapnya.
Padepokan ini menjadi tempat pembinaan bagi para pemuda setempat yang ingin mendalami seni pencak silat secara terstruktur dan profesional. Selain pelatihan fisik, siswa juga dibekali dengan nilai-nilai etika, budaya, dan tanggung jawab sosial.
Harapan ke depan, program pelestarian ini tidak hanya berlangsung di lingkungan padepokan saja, tetapi dapat menjangkau lebih luas melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas lokal. Dengan begitu, seni bela diri pencak silat dapat semakin dikenal, diminati, dan dijadikan bagian integral dari identitas budaya masyarakat Tasikmalaya.
Heri H