SALIRA TV | KAB. KARIMUN – Warga Kabupaten Karimun menghadapi kesulitan memperoleh beras premium di sejumlah toko maupun minimarket. Kondisi ini memicu aksi protes puluhan ibu rumah tangga yang menggelar demonstrasi pada Rabu (20/08/2025) di depan Kantor Wilayah Bea Cukai Kepulauan Riau dan Kantor Bupati Karimun.
Seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya mengungkapkan kekecewaan. Menurutnya, pasokan beras dari Batam ke Karimun justru dipersulit oleh pihak Bea Cukai, sementara peredaran rokok ilegal di wilayah tersebut tidak menemui hambatan.
“Beras adalah kebutuhan dasar masyarakat. Mengapa distribusinya dihalangi, sedangkan rokok ilegal begitu mudah masuk? Ini jelas tidak adil dan dapat memicu situasi tidak kondusif,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum LSM Forkorindo, Tohom, memberikan pernyataan tegas. Ia menilai kebijakan dan pengawasan Bea Cukai di Karimun tidak berjalan sesuai aturan.
“Apabila situasi ini terus dibiarkan, maka Kepala Kanwil Bea Cukai Kepulauan Riau serta Kepala Pelayanan Kepabeanan Bea Cukai Karimun sebaiknya dicopot. Mereka gagal melaksanakan tugas sebagaimana diatur dalam undang-undang,” kata Tohom.
Ia juga menambahkan, kelangkaan beras yang berbanding terbalik dengan maraknya rokok ilegal menimbulkan dugaan adanya praktik tidak sehat. “Masyarakat patut mencurigai adanya oknum Bea Cukai yang menerima keuntungan dari pengusaha rokok ilegal, sehingga peredarannya begitu leluasa,” pungkasnya.
Reporter: Edward Simanjuntak | Salira TV