DARI REDAKSI
SALIRA TV MEMBUKA KERJA SAMA KONTRIBUTOR BERITA ADVERTORIAL – PELUANG MENJADI WARTAWAN FREELANCE “MEREKAM INDONESIA”. UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, HUBUNGI WHATSAPP CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.

Mak Darsih, Lansia di Ujung Senja: Bertarung Melawan Sakit dan Sepi dalam Kemiskinan, Dimana Pemerintah?

Salira TV — Merekam Indonesia

🇮🇩 Indonesia punya banyak cerita.
Dan di Salira TV, kami berkomitmen untuk terus Merekam Indonesia — menghadirkan suara masyarakat dari seluruh penjuru negeri.

🎥 Dukung semangat ini dengan berpartisipasi melalui Saweria.
📱 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui WhatsApp 0838-9640-3437.

❤️ Dukungan Anda adalah tenaga bagi kami untuk terus menyuarakan kebenaran — dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

SALIRA TV KAB. CIAMIS – Di sudut sunyi Kampung Cantigi, Desa Kujang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, hidup seorang perempuan lansia bernama Mak Darsih (65) dalam kondisi yang menyayat hati. Sendirian tanpa keluarga, ia berjuang melawan sakit keras di tengah keterbatasan ekonomi serta tempat tinggal yang tak layak huni.

Kondisi menyedihkan Mak Darsih mulai tersorot publik setelah seorang tokoh masyarakat setempat, H. Wahyu, melakukan kunjungan ke kediamannya pada Minggu, 25 Mei 2025. Hati H. Wahyu terenyuh saat melihat langsung keadaan fisik dan lingkungan tempat tinggal Mak Darsih.

“Sangat memilukan. Beliau hidup sendiri, dalam kondisi sakit parah, dan rumahnya bahkan tak pantas disebut tempat tinggal,” ungkap H. Wahyu dengan nada prihatin.

Rumah Reyot, Harapan yang Rapuh
Hunian Mak Darsih berdindingkan bilik bambu yang telah rapuh dimakan usia. Atap bocor, dinding berlubang, serta lantai tanah menambah penderitaannya. Tidak tersedia ventilasi yang memadai, dan minimnya pencahayaan membuat rumah tersebut lebih mirip gubuk yang nyaris roboh ketimbang tempat tinggal yang layak bagi manusia.

Kondisi semacam ini tidak hanya menyulitkan kehidupan sehari-harinya, tetapi juga menjadi hambatan besar dalam proses pemulihannya dari penyakit yang ia derita.

Sendiri dalam Sakit, Tanpa Keluarga di Sisi
Mak Darsih menjalani hari-harinya seorang diri. Tidak ada keluarga dekat yang mendampingi atau merawatnya. Dalam kondisi tubuh yang semakin melemah, ia hanya bergantung pada belas kasih tetangga dan bantuan sukarela dari warga sekitar. Namun, bantuan tersebut tidak selalu datang, apalagi mencukupi.

Ajakan Kepedulian untuk Sesama
Melihat kenyataan ini, H. Wahyu menyerukan kepedulian dari berbagai pihak. Ia berharap pemerintah daerah, lembaga sosial, maupun masyarakat umum dapat bersama-sama membantu meringankan beban hidup Mak Darsih.

“Mak Darsih membutuhkan bantuan medis, sembako, dan tempat tinggal yang lebih layak. Mari kita ulurkan tangan untuk beliau yang benar-benar membutuhkan,” imbuhnya.

Kisah Mak Darsih mencerminkan realitas getir yang masih dihadapi banyak lansia di pelosok negeri — hidup dalam keterasingan dan kekurangan, nyaris tanpa perhatian. Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peka terhadap mereka yang terpinggirkan.

Heri Heryanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!