SALIRA TV – KAB. OGAN KOMERING ILIR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Rapat Paripurna ke-XVI Masa Sidang II Tahun Sidang 2024–2025 dalam agenda penyampaian pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati OKI periode 2025–2030. Rapat yang berlangsung secara terbuka tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD OKI, Parid Hadi Sasongko.
Dalam pembukaannya, Parid Hadi menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tamu undangan dan menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah kepada segenap masyarakat OKI.
Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi, dalam pidato perdananya menyampaikan tekad kuat untuk menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada efisiensi anggaran serta memperkuat alokasi dana bagi sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Ia menegaskan bahwa anggaran pengadaan kendaraan dinas akan ditangguhkan untuk sementara waktu.
“Pembelian kendaraan dinas, termasuk untuk Bupati, kita tunda. Dana tersebut akan dialihkan untuk memperkuat pelayanan kesehatan, meningkatkan mutu pendidikan, serta memperbaiki jaringan jalan,” tegas Muchendi saat menyampaikan pidato di ruang rapat DPRD OKI, Selasa (4 Maret 2025).
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi efisiensi anggaran yang kini diterapkan Pemerintah Kabupaten OKI. Muchendi menyatakan bahwa penghematan ini difokuskan bukan pada pelayanan masyarakat, melainkan pada belanja internal pemerintahan, seperti perjalanan dinas, rapat, dan kendaraan operasional pejabat.
“Efisiensi ini tidak menyasar hak masyarakat. Justru kami pangkas fasilitas untuk pejabat, termasuk kendaraan dinas. Misalnya, anggaran Rp1,5 miliar yang tadinya untuk mobil dinas, kini bisa dialihkan untuk pembangunan jalan yang totalnya butuh Rp2 miliar,” paparnya.
Menghadapi Defisit dan Membangun Harapan
Bupati Muchendi juga secara terbuka mengungkapkan tantangan besar yang tengah dihadapi Kabupaten OKI, yaitu kondisi defisit anggaran yang menghambat kemandirian fiskal daerah. Ia menyebut, situasi ini menuntut pemerintah untuk lebih cermat dan inovatif dalam mengelola keuangan daerah.
“Kita belum mencapai kemandirian fiskal. Defisit anggaran memaksa kita untuk mengedepankan efisiensi dan memprioritaskan kebutuhan mendesak rakyat,” ujarnya.
Namun, di tengah keterbatasan tersebut, Muchendi menanamkan semangat optimisme kepada seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat. Ia turut mengutip pesan Presiden Republik Indonesia dalam kegiatan retret di Magelang yang menekankan pentingnya kecakapan dalam mengelola negara.
“Dalam retret di Magelang, Presiden mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan bertahan, kemampuan bertindak tepat di tengah krisis. Itulah yang sedang kita terapkan di OKI saat ini,” ucapnya.
Rapat paripurna ditutup dengan doa bersama dan pernyataan resmi penutupan oleh Ketua DPRD OKI, Parid Hadi Sasongko. Ia menegaskan komitmen DPRD untuk terus mendukung langkah-langkah pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan yang lebih merata dan berpihak kepada rakyat.
“Dengan ini, Rapat Paripurna XVI secara resmi saya tutup,” pungkasnya.
Kebijakan pengalihan anggaran dari belanja non-essensial ke sektor pelayanan publik ini diharapkan mampu menjadi titik awal bagi perubahan positif dalam pembangunan Kabupaten OKI, menuju kesejahteraan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Meifriandie