SALIRA TV KOTA TASIKMALAYA — Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Tasikmalaya menandai momen ulang tahunnya yang pertama melalui sebuah acara penuh makna yang berlangsung di Sekretariat PWRI, Jalan Pemuda, pada Rabu (11/06/2025). Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, organisasi ini tidak hanya menggelar perayaan seremonial, namun juga melaksanakan kegiatan sosial dengan menyalurkan santunan kepada anak-anak yatim serta lansia kurang mampu.
Sebanyak 45 paket bantuan disalurkan kepada para penerima manfaat dalam kegiatan tersebut. Hal ini mencerminkan komitmen PWRI DPC Kota Tasikmalaya dalam menjunjung nilai kemanusiaan di samping perannya sebagai wadah profesi kewartawanan. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pers memiliki peran ganda: sebagai penyampai informasi dan agen perubahan sosial.
Dalam sambutannya, Asep Setiadi selaku Ketua PWRI DPC Kota Tasikmalaya mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun perayaan sejatinya dijadwalkan pada tanggal 6 Juni 2025, adanya beberapa kendala membuat acara diundur menjadi hari ini. “Alhamdulillah, meski mengalami penyesuaian waktu, kegiatan ini tetap berjalan lancar dan penuh kegembiraan,” tutur Asep dengan nada penuh semangat.
Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa memasuki usia yang masih muda, pihaknya akan terus berfokus pada peningkatan profesionalisme dan kapasitas jurnalistik para anggota. Ia juga menekankan pentingnya menjaga independensi media serta mengedepankan pemberitaan yang adil, akurat, dan bertanggung jawab sebagai bentuk pelayanan kepada publik.
Perayaan ini tak hanya menjadi ajang refleksi atas capaian yang telah diraih selama setahun terakhir, namun juga menjadi ruang untuk mempererat solidaritas internal dan memperkuat dedikasi organisasi dalam mengawal informasi yang mencerahkan masyarakat.
PWRI DPC Kota Tasikmalaya diharapkan terus tumbuh menjadi organisasi pers yang adaptif, terpercaya, dan mampu memberi kontribusi nyata dalam pembangunan sosial melalui dunia jurnalistik yang sehat dan profesional.
Heri Heryanto
