SALIRA TV – KOTA PEKANBARU, RIAU – Dalam rangka memperkuat sektor pertanian, khususnya di bidang kelapa sawit, PT Karunia Rotorindo Tani yang berbasis di Medan di bawah kepemimpinan Bapak Robinhat Sitepu resmi menjajaki kemitraan strategis dengan Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (PPSBB) Riau. Pertemuan untuk membahas potensi kerja sama ini diselenggarakan pada Jumat, 6 Juni 2025, bertempat di Kantor Sekretariat PPSBB Riau.
Kemitraan ini difokuskan pada pemasaran produk unggulan PT Karunia Rotorindo Tani, yaitu pupuk organik cair bermerek Benteng Tani, yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kesuburan tanah.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Karunia Rotorindo Tani, Robinhat Sitepu, menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan hanya membuka peluang bisnis baru, namun juga merupakan langkah konkret dalam upaya mengedukasi para petani sawit di Provinsi Riau agar tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia.
“Kami yakin bahwa penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia hingga 60 persen. Dengan filosofi kami: Pupuk Sehat, Tanah Sehat, Panen Meningkat, kami hadir untuk memberikan solusi pertanian yang berkelanjutan,” ujar Robinhat penuh optimisme.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPSBB, Harmen Yunan Pattinasarany, menyambut baik inisiatif yang dibawa oleh tim dari PT Karunia Rotorindo Tani. Ia menilai bahwa kolaborasi ini memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan.
“Ini merupakan langkah awal yang sangat positif. Kami melihat potensi besar yang dimiliki oleh petani plasma di Riau. Kemitraan ini bisa menjadi wadah untuk saling mengembangkan kekuatan masing-masing,” ujar Harmen yang didampingi jajaran pengurus PPSBB, antara lain Ricardo Polikarpus, Altober Siregar, dan Ahmad Johansyah.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Koperasi Pers Indonesia sekaligus Ketua Pemuda NTT wilayah Sumatera Utara, Davis Abuimau Karamoy, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif sinergis antara pelaku usaha dan kelompok tani.
“Kolaborasi seperti ini adalah bentuk nyata sinergi antara dunia usaha, koperasi, dan petani. Ekosistem pertanian harus dibangun bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan, namun juga memperhatikan aspek lingkungan secara holistik,” tegas Davis.
Langkah awal ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk pengembangan sistem pertanian sawit yang lebih sehat, efisien, dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan di masa mendatang.
Andrian