SALIRA TV KAB.DELI SERDANG, Sabtu, 3 Mei 2025 – PT Karunia Rotorindo Tani, sebagai donatur aktif Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara, telah melakukan pengaplikasian pupuk organik cair bermerek “Benteng Tani” di kawasan perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Kodam I/Bukit Barisan yang terletak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam transformasi praktik pertanian yang sebelumnya mengandalkan pupuk kimia konvensional seperti urea, KCl, dan TSP. Kini, pihak Kodam I/BB menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan hasil pertanian dengan beralih ke pupuk organik yang lebih ramah ekosistem.
Pupuk Organik Cair (POC) “Benteng Tani” telah terbukti secara empiris mampu meningkatkan produktivitas tanaman, khususnya dalam mengatasi penurunan hasil panen Tandan Buah Segar (TBS) yang selama ini menjadi keluhan utama para petani kelapa sawit.
Ketua Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara, Ahmad Saladin, menyampaikan bahwa rahasia utama kesuburan tanah bukan terletak pada banyaknya unsur kimia, melainkan pada keberadaan mikroorganisme seperti mikroba dan bakteri yang hidup di dalamnya. Ia menekankan bahwa penggunaan pupuk kimia yang berlebihan justru berpotensi merusak struktur tanah dan merusak keseimbangan ekologis secara jangka panjang.
Metode pemupukan yang diterapkan oleh PT Karunia Rotorindo Tani terbilang ekonomis dan efisien. Dalam satu tahun, cukup dilakukan dua kali pemupukan dengan jeda enam bulan, tanpa memerlukan tambahan pupuk kimia lainnya. Sistem ini menawarkan solusi nyata bagi efisiensi biaya sekaligus keberlanjutan hasil panen.
Dalam kegiatan tersebut, Ahmad Saladin turut hadir di lokasi bersama pengawas yayasan, Imran Surbakti. Mereka secara langsung terjun ke lapangan dalam proses pemupukan di lahan seluas total 1.200 hektare milik Koperasi Kodam I/BB. Mengingat luasnya lahan, proses pemupukan dilakukan secara estafet guna menjangkau seluruh area secara merata.
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para petani dan institusi lain untuk beralih ke pola pertanian berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi.
Reporter Salira TV – Andrian