SALIRA TV | KAB. CIAMIS – Perhelatan Ekspo Pendidikan 2025 yang semestinya menjadi momen gemilang dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis, justru ternodai oleh ketidakhadiran salah satu tokoh penting: Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XIII. Ketidaksediaan beliau untuk hadir dalam acara strategis ini memunculkan gelombang kekecewaan, terutama dari kalangan organisasi kepemudaan seperti Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Ciamis.
Rabu (18/6/2025), Ketua PC SAPMA PP Ciamis, Rizal Purwonugroho, menyampaikan protes keras atas sikap tersebut. Ia menilai bahwa ketidakhadiran Kepala KCD sangat disayangkan, mengingat perannya yang vital sebagai representasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam mengawal agenda-agenda pendidikan di daerah.
“Ekspo Pendidikan bukanlah agenda biasa. Ini adalah ruang terbuka untuk menampilkan capaian dan inovasi pendidikan di wilayah Tatar Galuh. Kehadiran Kepala KCD sejatinya merupakan bentuk komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban,” ujar Rizal dengan nada kecewa.
Kritik tersebut tidak muncul tanpa dasar. SAPMA PP mengklaim telah mencatat beberapa kali ketidakhadiran Kepala KCD XIII dalam agenda penting lainnya. Bahkan, undangan resmi dari Bupati Ciamis maupun DPRD kabupaten untuk membahas isu-isu strategis di sektor pendidikan pun beberapa kali tidak direspons tanpa alasan yang jelas.
Menurut SAPMA PP, sikap seperti ini mencerminkan lemahnya etika birokrasi dan kurangnya penghormatan terhadap struktur pemerintahan daerah. Padahal, sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menduduki jabatan struktural, Kepala KCD semestinya menunjukkan keteladanan dalam koordinasi dan kolaborasi.
“Disiplin dan profesionalisme adalah dua hal mendasar yang harus dimiliki seorang pemimpin, terlebih di sektor pendidikan. Undangan dari kepala daerah bukan hanya bersifat seremonial, melainkan simbol koordinasi lintas kelembagaan,” tegas Rizal.
Lebih lanjut, SAPMA PP mengkhawatirkan bahwa absensi semacam ini dapat menghambat sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Ketidakhadiran yang berulang dinilai berdampak langsung pada melemahnya kepercayaan publik terhadap komitmen pejabat pendidikan.
Sebagai tindak lanjut, SAPMA PP Ciamis secara resmi menyerukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala KCD Wilayah XIII.
“Kami mendesak agar Dinas Pendidikan Provinsi segera melakukan peninjauan atas sikap dan kinerja Kepala KCD XIII. Jangan sampai perilaku ini menjadi contoh buruk bagi pejabat lain, apalagi sampai berdampak negatif pada perkembangan pendidikan di daerah,” tutup Rizal.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Kepala KCD Wilayah XIII mengenai alasan ketidakhadirannya dalam acara Ekspo Pendidikan 2025 tersebut.
Heri Heryanto












