DARI REDAKSI
SALIRA TV MEMBUKA KERJA SAMA KONTRIBUTOR BERITA ADVERTORIAL – PELUANG MENJADI WARTAWAN FREELANCE “MEREKAM INDONESIA”. UNTUK INFORMASI LEBIH LENGKAP, HUBUNGI WHATSAPP CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.

Gerak Cepat Warga dan Aparat Desa Sukasenang: Sungai Cigede Dibersihkan Usai Viral Tumpukan Sampah

Salira TV — Merekam Indonesia

🇮🇩 Indonesia punya banyak cerita.
Dan di Salira TV, kami berkomitmen untuk terus Merekam Indonesia — menghadirkan suara masyarakat dari seluruh penjuru negeri.

🎥 Dukung semangat ini dengan berpartisipasi melalui Saweria.
📱 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui WhatsApp 0838-9640-3437.

❤️ Dukungan Anda adalah tenaga bagi kami untuk terus menyuarakan kebenaran — dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

SALIRA TV | KAB. CIAMIS – Aksi nyata kembali ditunjukkan oleh masyarakat Desa Sukasenang, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, yang pada Jumat pagi (1 Agustus 2025) turun langsung ke bantaran Sungai Cigede untuk membersihkan tumpukan sampah yang telah mencemari aliran sungai tersebut.

Kegiatan ini melibatkan sinergi antara warga dan aparatur desa, menyusul viralnya unggahan kondisi sungai yang penuh limbah di media sosial. Respons cepat ini menjadi bukti kepedulian bersama terhadap lingkungan dan kesehatan publik.

Sungai yang Berubah Fungsi Menjadi Tempat Sampah

Selama beberapa waktu terakhir, Sungai Cigede seolah kehilangan fungsi ekologisnya. Tumpukan sampah rumah tangga, plastik, serta limbah non-organik lainnya mencemari aliran air dan menghasilkan bau tidak sedap yang menyebar hingga ke permukiman warga. Keadaan ini memicu keresahan, terlebih setelah visualisasi kondisi sungai diunggah ke media sosial dan mendapat perhatian luas.

Suara Warga: Tidak Ada Pilihan Tempat Buang Sampah

Salah seorang warga, Dedeh, mengungkapkan dilema yang dialami masyarakat sehari-hari. “Saya tahu itu salah, tapi ke mana lagi harus buang sampah? Kalau tidak ke sungai, kadang ke pasar. Sekarang sudah dibersihkan, tapi besok saya buang ke mana?” ungkapnya.

Ketiadaan fasilitas pembuangan sampah menjadi permasalahan mendasar. Dedeh pun menyatakan kesiapannya jika desa mulai menerapkan iuran sampah, asalkan pengangkutan dilakukan secara rutin. Hal ini menandakan bahwa warga memiliki kesadaran lingkungan, namun membutuhkan dukungan sistem yang memadai.

Langkah Awal: Bersih-Bersih dan Edukasi

Kepala Dusun Yogi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tahap awal dalam membangun kesadaran kolektif. “Kami bergerak bersama warga untuk membersihkan sampah di sepanjang sungai. Ini harus menjadi titik balik pola pikir dan kebiasaan masyarakat,” katanya.

Yogi berharap pemerintah desa dan dinas terkait dapat menghadirkan sarana pembuangan sampah sementara. Ia menegaskan bahwa dengan adanya fasilitas seperti bak sampah, dirinya tidak akan segan untuk menegur warga yang masih membuang sampah sembarangan.

BPD: Kurangnya Infrastruktur Jadi Akar Masalah

Ketua BPD Desa Sukasenang, Asep, menilai bahwa permasalahan sampah ini merupakan situasi dilematis yang dihadapi masyarakat. “Mereka sebenarnya tidak ingin mencemari lingkungan, namun karena tidak adanya TPS, mereka akhirnya membuang ke tempat yang dianggap praktis,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa persoalan ini tidak bisa ditangani hanya dengan himbauan moral, tetapi memerlukan langkah nyata dalam bentuk infrastruktur dan regulasi yang memadai.

Komitmen Pemerintah Desa Diuji

Turut hadir dalam kegiatan bersih-bersih ini, Kepala Desa H. Wawan, Sekretaris Desa Eko, serta Ketua RW Rizal, Ketua RT Budi, petugas kebersihan, dan elemen masyarakat lainnya. Partisipasi penuh dari jajaran pemerintahan desa memperlihatkan keseriusan dalam menghadapi krisis kebersihan lingkungan.

Aksi tersebut tidak hanya membersihkan area fisik sungai, tetapi juga menyapu mentalitas lama yang membiarkan sungai menjadi tempat pembuangan. Tantangannya kini adalah menjaga konsistensi dan mendorong percepatan hadirnya solusi nyata—terutama penyediaan TPS dan sistem pengangkutan sampah reguler.

Heri Heryanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!