SALIRA TV | KAB. CIAMIS, 14 Juli 2025 — Di tengah derasnya arus kehidupan modern yang semakin individualistik, masih hadir sosok-sosok mulia yang mengabdikan diri untuk berbagi. Salah satu di antaranya adalah H. Wahyu, seorang dermawan dari wilayah Ciamis-Tasikmalaya yang konsisten menyalurkan bantuan berupa beras kepada kaum dhuafa.
Setiap bulan, tanpa lelah, H. Wahyu menggalang dan menyalurkan ratusan hingga ribuan kilogram beras kepada warga yang hidup dalam keterbatasan—mulai dari janda lanjut usia, keluarga kurang mampu, hingga lansia yang hidup sendiri. Aksi nyata ini tak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menyemai harapan dan ketulusan yang menyejukkan hati.
Menghidupkan Kepedulian Melalui Aksi Nyata
Bagi H. Wahyu, berbagi bukan sekadar rutinitas amal, melainkan sebuah panggilan nurani. “Segala rezeki yang kami terima adalah titipan Tuhan. Maka, sudah sepantasnya kita kembalikan sebagian untuk mereka yang membutuhkan,” ujarnya dalam sebuah tayangan dokumenter.
Kegiatan sosial yang ia lakukan ini menjadi perhatian serius dari kanal YouTube “Pembuka Langit”, sebuah media visual yang berkomitmen mendokumentasikan kerja-kerja kebaikan di masyarakat. Melalui lensa kamera dan narasi mendalam, kanal ini mengabadikan perjuangan H. Wahyu sejak tahap persiapan hingga distribusi langsung ke rumah-rumah warga.
Narasi Visual yang Menggugah Nurani
“Pembuka Langit” tidak sekadar menayangkan aksi, melainkan juga menghadirkan nuansa emosional yang kuat melalui penyuntingan video yang cermat dan pemilihan narasi yang menyentuh. Tayangan mereka berhasil menghadirkan suasana haru dan empati, serta memperlihatkan dampak positif dari satu langkah kecil yang dilakukan dengan ketulusan.
“Tujuan kami sederhana—menjadi perantara antara kisah nyata dan hati penonton. Kami ingin menyampaikan bahwa kebaikan itu nyata dan bisa dimulai dari siapa saja,” ungkap salah satu perwakilan kanal tersebut.
Harapan yang Tumbuh Bersama Rezeki
Apa yang dilakukan H. Wahyu adalah secercah cahaya di tengah kehidupan yang penuh tantangan. Keteladanannya menjadi bukti bahwa kepedulian sosial tak harus datang dari institusi besar, melainkan bisa tumbuh dari tekad satu orang yang ingin berbagi.
Dengan jangkauan luas dari media seperti “Pembuka Langit,” gerakan sosial ini berpotensi menyentuh lebih banyak jiwa, mengajak lebih banyak orang untuk peduli. Semoga kisah ini menjadi bara semangat bagi lahirnya lebih banyak pelaku kebaikan di berbagai penjuru negeri.
Heri Heryanto













